indrijamuwalatra.blogspot.com - Epilepsi merupakan penyakit kambuhan yang memerlukan pengobatan dalam waktu yang lama. Banyak orang yang berangapan bahwa penyakit epilepsi atau ayan ini salah satu jenis dan sebab kejang-kejang. Padahal epilepsi sendiri memiliki klarifikasi-klarifikasinya sendiri dimana kejang-kejang ialah epilepsi yang sudah pada klarifikasi kedua. Berikut ini beberapa klarifikasiumum epilepsi yang biasanya terjadi pada penyandang, yaitu :
1. Epilepsi Partial Seizure
Gejalanya, anak suka melamun namun masih sadar akan sekelilingnya.
2. Epilepsi Generalized Seizures
Gejalanya, melamun yang berlanjut menjadi tak sadarkan diri plus badan lemas untuk beberapa waktu tertentu, dan biasanya itu terjadi ketika si anak mengalami kelelahan atau aktivitas jantung meningkat.
3. Epilepsi General Tonic Clonic Seizure
ini terjadi, bila kondisi gangguan organik di otaknya sudah banyak. Biasanya penderita tak sadarkan dirinya diiringi dengan hentakan seluruh badan atau kejang-kejang selama satu sampai tuga menit.
4. Unclassifed Epileptic Seizures
Gejalanya, biasanya epilepsi ini akan membuat seseorang langsung tak sadarkan diri diiringi dengan kejang-kejang dan dengan penyebab epilepsi yang sudah tak bisa terdeteksi.
Epilepsi memang akan mempengaruhi otak anak, disebabkan karena otak yang sedang berkembang sangat rentan terhadap perubahan dari dalam atau luar tubuh. Pada anak, epilepsi dapat mempengaruhi fungsi kognitifnya yaitu kemampuan dalam belajar, menerima dan mengelola informasi dari lingkungan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Gejala epilepsi pada anak
1. Tatapan mata kosong
Jika anak berhenti melakukan apa yang sedang dia lakukan dan menatap dengan tatapan mata kosong seperti melamun, orang tua harus waspada. Gejala ini disebut sebagai kejang petit mal (petit mal seizure). Lengan atau kepala anak mungkin akan tampak lunglai, namun kejang jenis ini biasanya tidak akan menyebabkan anak jatuh ke bawah atau kehilangan kesadaran. Setelah kejang berakhir (berlangsung dalam waktu 30 detik sampai satu menit) anak tidak akan menyadari apa yang telah terjadi.
2. Kejang total
Kejang ini merupakan kejang yang paling serius. Kejang total akan menyebabkan anak jatuh ke tanah dan kehilangan kesadaran. Kejang total biasanya berlangsung sekitar 2 sampai 5 menit. Selama kejang berlangsung tubuh anak akan kaku dan bergetar tak terkendali. Anak mungkin akan kehilangan kontrol kandung kemihnya, sehingga keluar air seni tanpa disadarinya. Selain itu, air liur mungkin juga akan keluar disertai bola mata anak yang memutar ke belakang. Setelah kejang berakhir, anak akan bingung selama beberapa menit, otot-ototnya menjadi sakit dan akan tertidur untuk waktu yang lama.
3. Kedutan
Kedutan biasanya bersifat lokal, kemungkinan dimulai pada satu jari atau telapak tangan. Kemudian akan semakin memburuk, menjalar hingga ke lengan kemudian menyebar sampai sebagian atau seluruh tubuh menjadi berkedut. Sebagian anak tetap sadar, namun sebagian yang lain akan kehilangan kesadaran saat mengalami gejala ini.
4. Aura
Aura terjadi sesaat sebelum kejang berlangsung. Sebuah aura dapat menyebabkan anak tiba-tiba merasa sakit tanpa sebab, mendengar suara yang tidak nyata, atau mencium bau yang tidak ada sumbernya. Anak juga akan mengalami masalah dengan penglihatan atau perasaan aneh di suatu tempat di bagian tubuhnya, terutama di perutnya. Walaupun anak mungkin tidak mengenali tanda-tanda peringatan sebagai aura, seiring berjalannya waktu Anda akan dapat menghubungkan tanda-tanda awal dengan serangan epilepsinya.
No comments:
Post a Comment