Sunday, July 21, 2019

Kenali Beberapa Faktor Risiko Ambeien atau Wasir

Ambeien atau wasir bisa terjadi pada siapa saja. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di sekitar anys meradang dan membengkak. Penyakit ini disebabkan karena duduk terlalu lama, mengejan saat BAB terlalu keras hingga faktor usia. Namun ada juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami ambeien atau wasir. Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wasir, diantaranya :

1. Kurang minum

Kurang minum dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan sembelit. Sembelit merupakan awal dari penyebab ambeien yang Anda alami serta menyebabkan susah untuk buang air besar.

2. Kurang asupan serat

Serat merupakan salah satu nutrisi yang berfungsi penting untuk mendukung kesehatan pencernaan. Perlu diketahui bahwa asupan serat yang rendah dalam sehari, secara signifikan mampu meningkatkan risiko Anda mengalami sembelit. Jadi, selain meningkatkan asupan karbohidrat, protein, dan sedikit lemak, tidak ada salahnya untuk turut mencukupi kebutuhan serat tubuh.

3. Kurang beraktivitas

Malas berolahraga atau malas melakukan banyak aktivitas yang melibatkan gerakan fisik tubuh bisa mengakibatkan hilangnya tonus otot secara umum. Salah satunya termasuk otot anorektal, yang merupakan otot di bagian anus atau rektum.  Lebih dari itu, kondisi tersebut bahkan bisa memengaruhi fungsi optimal saluran pencernaan. Itu sebabnya, saluran pencernaan mungkin tidak dapat bekerja dengan normal sehingga mengakibatkan diare dan konstipasi.

4. Adanya kondisi medis tertentu

  • Seperti cedera anal, yang biasanya terjadi setelah melakukan seks anal.
  • Asites (menumpuknya cairan di rongga perut, yang kadang bisa berkembang menjadi penyakit hati).
  • Penyakit radang usus seperti penyakit Chorn.
  • Obesitas
  • Prolaps rektum.
Meski bukan penyakit yang berbahaya, jangan sepelekan penyakit ambeien atau wasir. Apalagi jika gejalanya muncul disertai dengan pendarahan, perubahan frekuensi BAB, fases berdarah dan penurunan berat badan. Segeralah hubungi dokter Anda.

No comments:

Post a Comment