Monday, June 24, 2019

9 Komplikasi Diabetes Melitus Yang Harus Diwaspadai

indrijamuwalatra.blogspot.com - Kadar gula darah yang dibiarkan tidak stabil atau terus naik bisa menyebabkan masalah yang serius. Hal ini menyebabkan komplikasi yang bisa berakibat fatal, bahkan membahayakan nyawa. Berikut ini 9 komplikasi diabetes yang harus anda waspadai.

Diabetes adalah penyakit yang memengaruhi semua organ tubuh, termasuk jantung, ginjal, pembuluh darah hingga saraf dan gigi. Maka tak heran jika komplikasi yang disebabkan oleh penyakit ini membahayakan nyawa. Berikut ini beberapa komplikasi diabetes yang harus Anda waspadai.

1. Rambut rontok
Rambut rontok adalah komplikasi diabetes yang paling ringan. Rambut rontok karena diabetes bisa disebabkan oleh banyak faktor. Pertama karena aliran darah menuju folikel rambut yang terhambat akibat kerusakan pembuluh darah. Folikel rambut yang kekurangan nutrisi dan oksigen dapat memicu kerontokan rambut.

Kedua, komplikasi diabetes melitus juga dapat menganggu kerja sistem endokrin. Sistem endokrin menghasilkan hormon androgen yang berfungsi mengatur pertumbuhan rambut serta kesehatan folikel rambut. Ketika sistem endokrin bermasalah, maka kesehatan folikel rambut juga bisa ikut terpengaruh. Akibatnya, rambut menjadi mudah rontok.

2. Gangguan gigi dan mulut

Kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa memicu infeksi dan berbagai masalah pada mulut, termasuk gangguan pada gigi, gusi, serta lidah. Ini karena air liur juga mengandung gula alami. Ketika diabetes tidak terkontrol, tak hanya glukosa dalam darah saja yang meningkat tapi juga glukosa pada air liur. Air liur yang kemudan tinggi gula mengundang bakteri untuk tumbuh dan berkembang di dalam mulut.

3. Disfungsi seksual


Banyak orang yang tidak sadar bahwa disfungsi seksual seperti impotensi (disfungsi ereksi) dan penurunan gairah atau dorongan seks dapat termasuk komplikasi diabetes melitus. Hampir 1 dari 3 pria yang terkena diabetes mengalami disfungsi ereksi.

Semua masalah disfungsi seksual ini terjadi akibat kerusakan saraf yang dipicu diabetes. Saraf yang sudah telanjur rusak akan “tumpul” saat menerima rangsangan seksual sehingga sensasinya tidak lagi terasa dashyat seperti dulu.

4. Kerusakan saraf


Kadar gula darah tinggi dapat merusak saraf-saraf yang ada di tubuh Anda. Sering kali kerusakan saraf akibat diabetes terjadi di bagian tangan dan kaki.

Kondisi ini dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan pada jari-jari tangan dan kaki. Gejala lainnya yaitu timbulnya nyeri, kesemutaan, kebas atau baal, hingga sensasi terbakar. Gejala kerusakan saraf awalnya mungkin terasa ringan, tapi seiring cenderung akan semakin intens bahkan bisa menyebar sampai kaki atau lengan Anda.

5. Kerusakan mata


Komplikasi diabetes melitus dapat menyebabkan kerusakan mata jika kadar gula darah dibiarkan terus-terusan tinggi. Gangguan mata ini biasanya akan hilang ketika kadar glukosa darah Anda sudah kembali normal.

Namun ketika kadar gula darah terus-terusan tinggi, pembuluh darah kecil yang ada di belakang mata bisa rusak. Kerusakan pembuluh darah mata bahkan sudah dapat dimulai sejak masa pradiabetes, ketika kadar gula darah Anda lebih tinggi dari normal tapi belum cukup tinggi untuk didiagnosis diabetes.

6. Penyakit kardiovaskuler


Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan lemak menumpuk di dinding pembuluh darah. Seiring waktu, kondisi ini dapat menghambat sirkulasi darah yang pada akhirnya meningkatkan risiko aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Kalau sudah begini, para diabetesi berisiko tinggi mengalami serangan jantung dan stroke.

7. Kerusakan ginjal

Kerusakan ginjal akibat komplikasi diabetes melitus dalam istilah medis disebut dengan nefropati diabetik. Kondisi ini bisa dialami oleh orang dengan diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2.

Mayo Clinic mengatakan bahwa lebih dari 40 persen orang dengan diabetes mengalami kerusakan ginjal akibat komplikasi diabetes. Kondisi ini terjadi ketika diabetes merusak pembuluh darah dan sel-sel yang ada di ginjal Anda. Jika tak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal parah yang pada akhirnya meningkatkan risiko kematian.

8. Kaki diabetik

Komplikasi diabetes melitus satu ini dikenal dengan diabetic foot atau kaki diabetik. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan saraf-saraf di kaki rusak sehingga kehilangan sensasi  Hal ini membuat diabetesi mati rasa dan tidak bisa merasakan sensasi sakit ketika bagian kakinya terluka.

Tingginya kadar gula darah juga dapat menghambat sirkulasi darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke bagian kaki. Padahal, bagian kaki yang mengalami luka sangat memerlukan oksigen dan nutrisi yang terkandung dalam darah supaya lekas sembuh. Akibatnya sel-sel kaki kesulitan untuk memperbaiki jaringan dan saraf yang rusak. Maka tidak heran jika proses kesembuhan luka terbuka para diabetesi cenderung lebih lambat.

9. Ketoasidosis diabetik


Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes melitus yang serius dan tak boleh Anda sepelekan. Kondisi ini terjadi ketika tubuh Anda menghasilkan terlalu banyak asam darah yang disebut keton.

Keton yang dihasilkan berlebihan akan menumpuk di dalam darah dan menimbulkan gejala ketoasidosis diabetik. Misalnya haus berlebihan, sering buang air kecil, sakit perut, sesak napas, jantung berdebar-debar, serta merasa lemah, lesu, dan tidak bertenaga. Ketoasidosis yang parah bisa sampai menyebabkan koma. Maka dari itu, Anda perlu penanganan cepat jika mengalami gejala ketoasidosis.

No comments:

Post a Comment