Tuesday, May 7, 2019

Waspada Bahaya Makanan Bersantan Saat Berbuka

Sebagian besar, hidangan saat bulan ramadhan terbuat dari santan. Diantaranya rendang, opor ayam, kolak, soto, daging dan sayur lodeh. Rasanya yang gurih dan nikmat membuat makanan tersebut ditunggu-tunggu saat berbuka. Namun, anda harus berhati-hati. Jangan sampai anda terlalu berlebihan mengkonsumsi makanan bersantan, karena dibalik kenikmatan rasanya ada berbagai bahaya yang mengancam kesehatan. Inilah beberapa bahaya makanan bersantan saat berbuka puasa.

Menyebabkan maag

Dengan kondisi lambung yang kosong setelah berpuasa seharian, pengidap maag harus menghindari makanan bersantan karena dapat memicu naiknya asam lambung. Hidangan seperti gulai kambing, opor ayam mengandung lemak tak jenuh yang dapat melukai lambung. Makanan bersantan juga sulit dicerna lambung sehingga dapat menyebabkan gejala sakit maag berkepanjangan.

Menyebabkan perut kembung

Makanan yang bersantan mengandung lemak yang tinggi. Jika anda mengkonsumsinya secara berlebihan maka akan meningkatkan produksi gas dan membuat perut kembung. Hal ini menyebabkan perut anda merasa tidak nyaman.

Menyebabkan kolesterol naiknya

Makanan bersantan mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol. Kadar kolesterol yang tinggi dapat membahayakan kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Menyebabkan pembuluh darah menyempit

Lemak dan kolesterol yang berlebih akibat mengonsumsi makanan bersantan akan menjadi plak dan bisa menyumbat pembuluh darah jantung, otak dan berbagai organ tubuh. Hal ini mengurangi aliran darah dan mempersempit pembukaan untuk suplai oksigen ke sel-sel dalam tubuh. Akibatnya, kamu berisiko mengalami penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis, bahkan yang lebih fatal lagi, risiko terkena jantung koroner pun meningkat.

Menyebabkan tekanan darah naik


Makanan bersantan yang tinggi kolesterol juga dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah kondisi saat tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Dalam kondisi normal, arteri yang sehat bersifat fleksibel, kuat dan elastis. Lapisan dindingnya halus yang memungkinkan darah dapat mengalir bebas, sehingga mampu memasok nutrisi dan oksigen ke organ vital dan jaringan tubuh lainnya.

No comments:

Post a Comment