Manfaat akar kuning cukup dikenal untuk kesehatan berbagai jenis penyakit. Tanaman ini sudah digunakan di kalimantan sebagai pengobatan tradisional, jadi tak heran sekarang ini banyak ditemukan penjual akar kuning. Hal tersebut dikarenakan manfaat akar kuning yang beragam dan berkhasiat. Lantas, apa saja khasiat akar kuning ?
Akar kuning adalah salah satu jenis tanaman tropis, yang telah di gunakan sejak dahulu oleh kalangan suku dayak sebagai obat tradisional untuk pengobatan beragam jenis penyakit. Sehingga tak jarang sebagian orang mengira, jika tanaman ini berasal dari Kalimantan.
Akar kuning dengan nama latin Arcangelisia flava L. Akar ini mempunyai nama yang berbeda-beda disetiap daerahnya, seperti orang Sunda menyebutnya ki koneng, orang Jawa menyebutnya sirawan, dan Maluku menyebutnya bulan. Secara morfologi, tanaman ini merupakan liana berkayu.
Karena perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat, sehingga manfaat akar kuning telah ditemukan. Dan Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) pada bukan Mei tahun 3013 lalu, bahwasannya di dalam tanaman akar kuning ini ditemnuukan beragam jenis senyawa, diantaranya seperti sapoinin,alkaloid, vitamin, zat besi, kalsium dan zat lender yang semuanya diketahui baik bagi kesehatan.
Khasiat dan manfaat akar kuning bagi kesehatan
Sebagai antibiotik
Berberin adalah zat kimia alkaloid dalam goldenseal yang diyakini bertindak sebagai stimulan kekebalan tubuh, anti jamur dan obat penenang ringan. Para ilmuwan percaya bahwa akar kuning dapat membantu sistem kekebalan tubuh dengan menyediakan vitamin A, vitamin C, vitamin E, kalsium dan zat besi bagi tubuh. Menurut Herb Wisdom.com, Bangsa India menggunakan goldenseal untuk batuk, pneumonia dan infeksi telinga.
Anti inflamasi
Akar kuning diyakini dapat menenangkan membran lendir yang sering digunakan dalam obat cuci mata atau sebagai pengobatan berbagai gangguan pernafasan. Sifat anti inflamasinya, telah digunakan untuk meringankan alergi rhinitis, demam, asma dan radang tenggorokan. Akar kuning juga sering dibuat menjadi salep untuk beberapa kondisi inflamasi kulit seperti psoriasis dan eksim.
Pencernaan
Menurut Medicinenet.com, akar kuning telah digunakan untuk diare, dispepsia, tukak lambung dan gangguan pencernaan. Rebus akar menjadi teh digunakan untuk penyakit pencernaan. Akar kuning telah digunakan untuk sembelit dan juga membantu untuk meningkatkan aliran empedu dan enzim pencernaan yang diperlukan untuk memecah makanan.
Tonik untuk hati
Goldenseal juga di percaya dapat membersihkan dan mendukung proses kelenjar serta membantu fungsi hati dan juga limpa. Akar kuning dapat menyebabkan kontraksi rahim, sehingga tidak disarankan untuk wanita hamil. Herbwisdom.com melaporkan bahwasannya akar kuning telah dibuat menjadi ramuan yang akan digunakan sebagai douche vagina untuk trichomonas dan jamur.
Hal ini juga diyakini bermanfaat sebagai tonik hati bagi mereka yang menderita penyakit hati alkoholik. Akar kuning juga pada saat ini banyak tersedia di toko-toko makanan, toko vitamin dan juga beberapa supermarket. Akan tetapi seperti biasanya, berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengambil suplemen apapun.
Sistem imun
Akar kuning dapat menjadi pendorong kekebalan tubuh yang efektif, karena mengandung dua alkaloid yang dikenal sebagai berberin dan canadine yang merangsang efek kekebalan ringan. Peneliti menemukan bahwa goldenseal mungkin memiliki kemampuan untuk mengatur makrofag, atau sel-sel darah putih yang mengambil bahan asing yang mencoba untuk membahayakan sistem kekebalan tubuh.
Menurunkan kolesterol
Kegunaan akar kuning juga dipercaya mampu menyehatkan jantung, dengan menurunkan lipoprotein atau kolesterol LDL. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi Oktober 2006 dari Jornal of Lipid Research”, ilmuwan menemukan bahwasannya ekstrak goldenseal efektif dalam mengurangi kolesterol secara keseluruhan dan menurunkan kadar kolesterol LDL pada hewan di laboraturium.
Selama penelitian ini, mereka menemukan bahwa canadine dan berberin yang membuat sel-sel lebih sensitif terhadap perubahan yang menyebabkan kadar kolesterol secara alami menjadi lebih rendah. Meski penelitian pada manusia perlu dilakukan, untuk memberikan hasil yang lebih menjanjikan.
No comments:
Post a Comment