Friday, June 28, 2019

Obat Diabetes, Dari Resep Dokter di Apotik

indrijamuwalatra.blogspot.com - Diabetes memang sulit sekali untuk disembuhkan. Namun ada berbagai cara pengobatan yang bisa mengendalikan gejalanya. Pengobatan diabetes yang dilakukan secara cepat juga dapat membantu mengurangi risiko komplikasinya. Berikut ini adalah obat diabetes dari resep dokter yang ada di apotik.

Ada beragam pilihan obat diabetes, pada dasarnya obat diabetes ini memberikan manfaat yang sama yaitu mengatur kadar gula darah pada penderitanya. Beberapa obat-obatan diabetes dibawah ini dapat diminum sendiri atau dikombinasikan dengan obat lainnya :

1. Metformin

Metformin adalah obat yang sering di resepkan dokter untuk penderita diabetes tipe 2. Obat ini bekerja dengan menurunkan produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin sehingga tubuh Anda bisa menggunakan insulin lebih efektif. Sama seperti obat lainnya, metfomin juga memiliki efek samping. Mual, diare, dan penurunan berat badan merupakan beberapa efek samping yang umum dari obat ini.

2. Sulfonilurea


Obat ini tergolong lawas, namun masih efektif untuk mengendalikan kadar gula darah anda. Beberapa contoh obat Sulfonilurea adalah :

Gliburid

Gliburid memiliki kemampuan menurunkan gula darah yang kuat. Jika Anda diresepkan obat ini oleh dokter, kalau jadwal makan Anda teratur. Jangan pernah menunda atau menghindari makan.

Berhubung efek hipoglikemiknya kuat, obat ini tidak dianjurkan diminum oleh lansia.

Glipizide

Dibanding gliburid, efek penurunan gula darah dari glipzide lebih rendah sehingga aman dikonsumsi untuk lansia. Namun, sebelum pakai obat ini pastikan Anda konsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk informasi lebih lanjut.

Glimepirid

Glimepirid termasuk dalam obat sulfonilurea generasi terbaru. Obat ini digunakan untuk pasien diabetes yang memiliki riwayat penyakit jantung atau gagal ginjal.

3. Meglitinide

Meglitinide bekerja seperti Sulfonilurea, yaitu merangsang pankreas untuk menghasilkan banyak insulin. Contoh obat golongan meglitinide adalah Prandin dan Starlix. Sebelum menggunakan obat ini, Anda harus hati-hati. Pasalnya, obat ini dapat menyebabkan gula darah rendah dan penambahan berat badan.

4. Thiazolidinediones

Thiazolidinediones atau dikenal dengan glitazones adalah obat untuk mengendalikan gula darah penderita diabetes tipe 2. Obat diabetes ini bekerja membantu tubuh menghasilkan banyak insulin. Selain mengendalikan gula darah, obat ini juga membantu menurunkan tekanan darah dan memperbaiki metabolisme lemak dengan meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah.

Anda bisa mengonsumsi obat ini satu atau dua kali sehari, baik itu setelah atau sebelum makan. Kenaikan berat badan merupakan salah satu efek samping yang cukup sering dialami para diabetesi setelah minum obat ini.

5. Inhibitor DPP-4

Inhibitor depeptidil peptidase 4 (inhibitor DPP-4) adalah obat diabetes yang bekerja meningkatkan hormon inkretin dalam tubuh. Inkretin dapat membantu mengontrol gula darah dengan meningkatkan produksi insulin, terutama setelah makan. Obat ini juga dapat membantu mengurangi kadar gula yang dibuat di hati.

Mengutip dalam laman American Diabetes Association, obat ini juga efektif untuk membantu menurunkan berat badan. Sayangnya, beberapa laporan mengaitkan obat ini dengan risiko pankreatitis.

6. Agonis reseptor GLP-1


Agonis reseptor GLP-1 diresepkan dokter jika obat-obatan diabetes diatas belum mampu mengontrol kada gula darah Anda. Jenis obat diabetes satu ini bekerja dengan cara meningkatkan produksi insulin dan mengurangi jumlah glukosa yang diproduksi hati setelah makan. Obat ini juga membantu memperlambat pencernaan.

7. Inhibitor SGLT2

Sodium-glucose co-transporter-2 (SGLT2) adalah inhibitor golongan baru yang juga sering digunakan dalam pengobatan diabetes. Obat ini bekerja dengan mengurangi penyerapan kembali glukosa dalam darah. Dengan begitu, glukosa akan dikeluarkan melalui urin, sehingga gula yang menumpuk atau beredar di dalam darah akan berkurang. Beberapa contoh obat golongan inhibitor SGLT2 adalah canagliflozin, dapagliflozin, dan empagliflozin.

8. Terapi insulin

Terapi insulin lebih umum ditujukan untuk penderita diabetes tipe 1. Karena terapi insulin adalah cara andalan untuk mengendalikan penyakitnya karena pankreas mereka tidak bisa memproduksi insulin. Meski begitu, orang dengan diabetes tipe 2 kadang juga perlu terapi ini. Mereka perlu terapi insulin karena meski pankreasnya masih menghasilkan hormon insulin, namun tubuh tidak bisa merespon insulin yang dihasilkan secara optimal.

Lalu apa saja macam-macam terapi insulin. Mari simak pada pembahasan selengkapnya.

No comments:

Post a Comment