Makanan yang mengandung lemak trans
Lemak trans adalah lemak buatan yang diperoleh dengan cara menambahkan hidrogen ke dalam minyak nabati agar lebih padat. Lemak trans dapat meningkatkan jumlah kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik dalam darah. Makanan yang mengandung jenis lemak ini harus dihindari oleh penderita kolesterol karena akan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Beberapa contoh makana tinggi lemak trans, di antaranya:
- Kue dan produk sejenis dalam kemasan
- Keripik kentang, biskuit, pai, dan cracker
- Popcorn
- Kue yang dibuat dengan mentega
- Makanan cepat saji yang digoreng
Jika kolesterol tinggi, Anda perlu menghindari jenis makanan ini. Terutama jika proses menggoreng dilakukan dengan metode deep fry alias merendamnya dengan minyak. Proses menggoreng makanan akan menghilangkan air dan menyedot lemak sehingga makanan menjadi lebih padat kalori.
Kalori berlebih dalam tubuh akan diubah menjadi lemak. Beberapa jenis minyak juga mengandung banyak lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan.
Makanan cepat saji
Makanan cepat saji seperti burger, pizza, ayam goreng, dan sejenisnya merupakan salah satu pantangan yang perlu dihindari oleh penderita kolesterol tinggi.
Proses pembuatan dan pengolahan makanan cepat saji akan menghilangkan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Bahkan, makanan jenis ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.
Makanan tinggi gula
Asupan makanan tinggi gula dapat menyebabkan pertambahan berat badan, memicu naiknya kolesterol, serta meningkatkan risiko diabetes.
Gula yang dimaksud bukan hanya berasal dari gula pasir yang Anda tambahkan ke dalam minuman. Anda juga perlu mencermati beberapa jenis produk makanan mengandung gula tambahan dalam bentuk sirup jagung, fruktosa, konsentrat, sukrosa, atau pemanis buatan.
Daging olahan
Sosis, nugget, kornet, bakso, dan daging olahan sejenisnya termasuk dalam kelompok makanan yang harus dihindari oleh penderita kolesterol tinggi saat berbuka puasa.
Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi produk ini dengan risiko penyakit kronis. Salah satunya menemukan bahwa konsumsi daging olahan setiap hari berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung sebanyak 42 persen.
Sebaiknya pilihlah makanan yang mengandung vitamin, kaya serat dan protein. Semoga informasinya bermanfaat.
No comments:
Post a Comment