Thursday, February 21, 2019

Pantangan Makanan Penderita Hepatitis

Hepatitis B adalah salah satu penyakit hati yang umumnya bersifat kronis dan paling sering dialami oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Dikutip dari laman WHO, bahkan sekitar 257 juta orang dari seluruh penjuru dunia dilaporkan terinfeksi hepatitis B.
Memiliki penyakit hapatitis membuat kita perlu hati-hati dalam memilih makanan. Karena, beberapa makanan tertentu dikenal bisa merusak fungsi hati sehingga beresiko memperburuk kondisi anda. Lalu apa saja pantangan makanan untuk pengidap hepatitis ?

Pantangan Makanan Penderita Hepatitis

Makanan tinggi garam

Hati yang mengalami kerusakan akibat hepatitis tidak dapat memproses garam (natrium) sepenuhnya. Kadar natrium yang tinggi dalam tubih dapat meningkatkan tekanan darah, kemudian berkontribusi terhadap penyakit perlemakan hati. Makanan kaleng, termasuk sup, daging atau sayuran kaleng, memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi, yang dapat menyebabkan pembengkakan perut dan tetensi cairan.

Makanan tinggi lemak jenuh

Hepatitis bisa menyebabkan anda mengalami penurunan berat badan. Oleh karena itu, penting untuk mengkonsumsi lemak dan menjaga berat badan tetap stabil. Selain itu, kerusakan hati bisa menurunkan kemampuan hati untuk menghasilkan cairan empadu. Cairan empadu diperluka bagi tubuh untuk mencerna dan menyerap lemak. Tubuh anda membututuhkan lemak yang sehat misalnya makanan yang tinggi lemak tidak jenuh yaitu minyak zaitun, minyak canola dan alpukat.

Makanan tinggi protein

Kerusakan hati akibat hepatitis bisa menyebabkan penggumpalan ammonia dalam tubuh. Kelebihan racun ammonia dalam tubuh bisa merusak fungsi otak. Banyak ahli gizi dan kesehatan yang menganjurkan bahwa anda tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 1 g protein per 1 kg berat badan anda setiap harinya. Makanan tinggi lemak meliputi daging, unggas, ikan, produk susu, kacang polong, kacang dan biji-bijian.

Makanan manis

Makanan manis mengandung karbohidrat sederhana yang dapat menyebablam gula darah melonjak drastis. Gula darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan diabetes, yang bisa meningkatkan risiko penyakit hati atau memperparah kerusakan hati.

Alkohol dan minuman keras

Alkohol bersifat racun yang dapat menghambat penyerapan gizi makanan. Mengkonsumsi alkohol, bahkan meskipun dalam porsi kecil sekalipun dapat memicu perlemakan hati alkoholik. Ini kemudian meningkatkan risiko penderita hepatitis terhadap fibrosis dan sirosis parah.

Hati merupakan organ penting yang bekerja tanpa henti menguras racun dari dalam tubuh. Oleh karena itu, memilah-milih makanan yang tepat adalah bagian penting dari proses pengobatan hepatitis dan penyakit hati lainnya. Semakin berhati-hati Anda dalam memilih makanan, semakin sehatlah Anda.

No comments:

Post a Comment